MANFAAT HIDUP BERAGAMA


Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhasa (3x)

Sebenarnya, apa yang anda rasakan bila dengan tekun melaksanakan Puja Bakti, banyak memberikan dana, melakukan perbuatan baik sebagaimana dianjurkan oleh para pemuka agama Buddha ?

Apakah anda merasakan bahwa dengan melaksanakan kewajiban peribadatan anda mendapatkan sesuatu ? ~ Nanti dulu !

Saya kembali bertanya, dengan melaksanakaan peribadatan, apa yang anda inginkan ?

Banyak yang menginginkan kehidupan jadi lebih tenang, lebih sejahtera. Gampang cari uang dan hidup sehat menjadi salahsatu tujuan melaksanakan peribadatan, karena harta dan kesehatan tolok ukur kesejahteraan.

Kalau hal ini yang diinginkan dengan cara menganut agama Buddha secara tekun, maka anda akan kecewa.

Agama Buddha tidak menjanjikan pengikutnya menjadi kaya, pengikutnya tidak pernah sakit, tidak menjadi tua dan tidak akan mati. Itu sama sekali tidak dijanjikan bila anda menjadi pengikut agama Buddha. Anda beragama Buddha atau tidak, Hukum Universal akan “mengenai” anda. Anda percaya atau tidak akan apa yang dijelaskan dalam dhamma, anda menjadi pengikut agama Buddha atau tidak. Hukum Universal akan berlaku bagi anda.

“Kredo” umat Buddha adalah berlindung pada Sang Tiratana. Orang yang berlindung artinya aktif, jadi ada gerak untuk mencari perlindungan. Itulah sebabnya seorang bayi belum bisa berlindung pada Sang Tiratana. Orangtua akan menuntun putranya yang masih kecil untuk mengerti dan bila sudah bisa “action” akan menentukan sikap untuk berlindung pada Sang Tiratana.

Ajaran agama Buddha membabarkan Kesunyataan. Kesunyataan ini tergelar dalam alam semesta. Bagi yang belum mengerti Kesunyataan disebut avijja (avidya) Ibarat dalam kegelapan orang tidak dapat melihat benda, demikian pula dalam kegelapan batin orang tidak dapat “melihat” atau mengerti Kesunyataan.

Melaksanakan upacara merupakan formalitas seorang beragama. Seremonial wajib dilaksanakan sebagai kebutuhan hidup bermasyarakat. Itulah sebabnya kami menganjurkan anda semua mengerti dan mau melaksanakan “tradisi” agama Buddha. Janganlah orang beragama Buddha tidak mengerti “tradisi”. Umat Buddha melaksanakan Puja Bakti, melaksanakan Pattidana, Abayadana (fang sen), sisipada-puja, uposatha-sila. Yang jelas sebagai umat Buddha minimal bertekad untuk melaksanakan panca-sila. Pengikut agama Buddha hendaknya melaksanakan dengan tekun, dengan cermat, bukan dilaksanakan dengan “asal-asalan”. Membaca paritta dengan baik dan benar wajib ketelitian, wajib dipelajari, sehingga kita tidak “asal-asalan” mengucapkannya.

Bilamana anda sebagai umat Buddha tidak mau, bahkan merasa tidak mampu melakanakan “tradisi” dan berperilaku sebagai umat Buddha, alternatifnya adalah tidak beragama Buddha dan memilih agama lain yang mungkin lebih cocok.

Yang tidak boleh diabaikan adalah membiasakan diri berperilaku sebagai umat Buddha secara lahir batin. Manfaat yang diperoleh adalah peningkatan kualitas hidup sebagai manusia beragama yang bermoral baik.

Berdasarkan keyakinan kita pada Sang Tiratana, keyakinan akan Hukum Alam, diantaranya ada Hukum Karma, maka kita akan hidup secara terkendali, menghindarkan perbuatan tercela dan memupuk perbuatan baik. Itulah manfaat menjadi umat beragama Buddha. Dengan sendirinya ketenraman dan kesejahteraan akan selalu ada pada anda sesauai “takaran” anda masing-masing, karena setiap orang hidupnya tidak sama.

Orang harus berlatih melakukan perbuatan yang bermanfaat

Yang menghasilkan kebahagiaan yang berlangsung lama:

Dermawan, hidup seimbang

Mengembangkan pikiran yang penuh cinta kasih

Dengan mengembangkan tiga perbuatan ini

Yaitu perbuatan yang memmbuahkan kebahagiaan

Orang bijaksana terlahir kembali dalam kebahagiaan

Dalam alam bahagia yang tidak terganggu

(Itivuttaka I:22)

Sabbe satta bhavantu sukkhitatta.

Semoga semua makhluk berbahagia. Sadhu, sadhu, sadhu.

Pandita D. Henry Basuki

Note no 16

Ringkasan dhammadesana pada Puja Bakti di Vihara TANAH PUTIH Semarang

Minggu, 13 September 2009

Sumber : http://www.facebook.com/notes/d-henry-basuki/manfaat-hidup-beragama/132795003773

Leave a comment